PENDEKATAN PEMBELAJARAN
LEARNING APPROACH
OLEH. H. NURHADI.
M,Pd
Pada
kesempatan ini, penulis ingin membahas tentang pendekatan pembelajaran (
learning approach). Ha ini merupakan suatu pembekalan bagi guru muda dan calon
guru khususnya mahasiswa Fakultas ilmu pendidikan dan keguruan dimanapun anda
berada. Pada uraian ini, penulis mencoba menawarkan beberapa model pendekatan
pembelajaran siswa yang dimiliki oleh guru muda dan calon guru. Guru harus memiliki wawasan yang
luas tentang bermacam-macam pendekatan dalam proses belajar dan mengajar.
Baik
kita coba memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pendekatan. Dalam bahasa Inggris “approach” yang salah
satu artinya adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai
a way of beginning something ‘cara memulai sesuatu’. Karena itu, pengertian
pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Dan lebih luas lagi,
pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar.
Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau
keyakinan yang kadang kala sulit membuktikannya. Pendekatan ini bersifat
aksiomatis. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak
dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teorItis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
A. Pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach), dimana pada
pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
B. Pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach), dimana pada
pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran.
Dari
dua jenis pendekatan PBM ini, penulis cendrung mengajak guru muda dan calon
guru agar menitik beratkan pemahaman tentang pendekatan PBM yang berorientasi kepada siswa,
alasannya sederhana sekali yakni efektivitas dalam memperoleh hasil belajar, dimana siswa sebagai
pelaku pembelajaran , mereka aktif/ melakukan praktek keilmuan secara langsung
dalam bimbingan guru maka hasilnya sangat tinggi dan lama berkesan dalam
pikiran siswa jika dibandingkan dengan pendekatan yang beroriatasi kepada guru/ guru aktif
mengajar atau mengekspos, siswa kurang berkesan dan ilmu yang disampaikan tidak
lama ingat dalam pikiran siswa. Beriku ini disampaikan beberapa Fungsi pendekatan
dalam PBM, adalah :
1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun
langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan.
2. Memberikan garis-garis rujukan untuk
perancangan pembelajaran.
3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah
dicapai.
- Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang
timbul.
- Menilai hasil penelitian dan pengembangan
yang telah dilaksanakan.
Langsung saja kepada bermacam
macam pendekatan yang penulis kumpulkan dari beberapa referensi Yng ada,
sebagai berikut:
1. Pendekatan Kontekstual / Contextual Teaching and Learning (CTL)
(Mengaitkan),
Guru mengaitkan pokok bahasan yang sedang dibahas dengan berbagai jenis
disiplin ilmulainnya atau mata pelajaran. Ilmu itu tidak bisa berdiri sendiri
saliang terkait dengan ilmu lainnya. Pelajaran lebih menarik kerena diakitkan
dengan kehidupan nyata dalam kehidupan sehari hari.
(Mengalami) pengelaman baru,
siswa mengalami pengelaman belajar yang lebih menarik, kerena dikaitkan dengan kehidupan nyata. (Menerapkan)Siswa
dapat menerapkan materi pelajaran yang diserapnya dalam kehidupannya sehari
hari. (Kerajasama), Proses PBM CTL ini memupuk kerjasama diantara siswa, siswa
dengan guru. (Mentransfer), Kemungkinan
besar akan terjadi transfer of knowledge diantara semua yang terlibat
dalam PBM, baik guru maupun siswa, semua
pelaku PBM saling membawa pengelaman masing masing. Hal-hal Yang
Perlu Diperhatikan dalam Pendekatan Kontekstual Guru yang berwawasan.
2. Pendekatan Konstrutivisme
Dalam pendekatan ini terwujud kreatifitas siswa dalam menyalurkan
ide-ide baru. Pendekatan ini menyadari bahwa suatu ilmu itu dibangun dari ilmu
ilmu sebelumnya. Maka kehadiran guru sebagai fasilitator membangun pikiran
siswa berdasar pengelaman pengelaman yang dibangun oleh siswa, guru menggali pengelaman siswa melalui
pertanyaan pertanyaan yang membawa mereka kepada pengelaman baru yang akan
mereka simpulkan sendiri. Jelas sekali dalam hal ini peran guru hanya sebagai
pembibimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Kesimpulan dalam
pendekatan ini sangat menekankan kontribusi seseorang pembelajar.
3. Pendekatan Deduktif.
Pendekatan ini yaitu suatu pendekatan yang
dilakukan guru dengan menjelaskan materi pelajaran atau pokok bahasan dari hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat
khusus. Biasanya Pendekatan ini dikhususkan kepada siwa yang belum mengenal
pengetahuan yang sedang dipelajari. Isi pelajaran meliputi terminologi,
teknis dan bidang yang kurang membutuhkan proses berfikir kritis. Dalam
pendekatan ini guru harus mempunyai
persiapan yang baik dan pembicaraan yang baik. Keunggulan pendekatan ini adalah
Waktu yang tersedia sedikit, efesien dan efektiv.
4.Pendekatan Induktif.
Suatu pendekatan PBM
yang menjelaskan hal-hal yang bersifat khusus ke yang bersifat umum
Syarat syarat sukses penggunaan
pendekatan ini adalah;
a. Siswa telah mengenal atau telah mempunyai
pengalaman yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut,
b. Yang diajarkan berupa
keterampilan komunikasi antara pribadi, sikap, pemecahan, dan pengambilan
keputusan,
c. Pengajar mempunyai
keterampilan fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan terampil mengulang
pertanyaan, dan sabar,
d. Waktu yang tersedia cukup
panjang.
5. Pendekatan Konsep
mengarahkan
peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi
kesalahan konsep (miskonsepsi).. Konsep merupakan struktur mental yang
diperoleh dari pengamatan dan pengalaman
Ciri-ciri suatu konsep adalah
a. Konsep
memiliki gejala-gejala tertentu
- Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman
langsung
- Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
- Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan
pengalaman-pengalaman
Konsep yang benar membentuk
pengertian
6.
pendekatan
Proses.
PBM yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu
keterampilan proses. Hal hal yang perlu diperhatikan adalah ;
-Kelebihan Pendekatan
Proses
bekal cara memperoleh pengetahuan
bersifat kreatif
-Kelemahan Pendekatan
Proses
Memerlukan banyak waktu
Memerlukan fasilitas yang cukup
Merumuskan masalah, menyusun
hipotesis dan mengumpulkan data.
7.Pendekatan Open Ended.
PBM dilangsungkan dimana guru banyak melemparkan pertanyaan, problem
yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar
tujuan utamanya bukan untuk
mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada
suatu jawaban secara bersama sama dikalangan siswa.