Jumat, 20 April 2018

PENDEKATAN PEMBELAJARAN ( LEARNING APPROACH)


PENDEKATAN PEMBELAJARAN
LEARNING APPROACH

OLEH. H. NURHADI. M,Pd

                                Pada kesempatan ini, penulis ingin membahas tentang pendekatan pembelajaran ( learning approach). Ha ini merupakan suatu pembekalan bagi guru muda dan calon guru khususnya mahasiswa Fakultas ilmu pendidikan dan keguruan dimanapun anda berada. Pada uraian ini, penulis mencoba menawarkan beberapa model pendekatan pembelajaran siswa yang dimiliki oleh guru muda dan  calon guru. Guru harus memiliki wawasan yang luas tentang bermacam-macam pendekatan dalam proses  belajar dan mengajar.
                                Baik kita coba memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pendekatan.  Dalam bahasa Inggris “approach” yang salah satu artinya adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai a way of beginning something ‘cara memulai sesuatu’. Karena itu, pengertian pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Dan lebih luas lagi, pendekatan berarti seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, suatu filsafat, atau keyakinan yang kadang kala sulit membuktikannya. Pendekatan ini bersifat aksiomatis. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teorItis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
  A.  Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
  B.  Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran.
                                Dari dua jenis pendekatan PBM ini, penulis cendrung mengajak guru muda dan calon guru agar menitik beratkan pemahaman tentang  pendekatan PBM yang berorientasi kepada siswa, alasannya sederhana sekali yakni efektivitas dalam  memperoleh hasil belajar, dimana siswa sebagai pelaku pembelajaran , mereka aktif/ melakukan praktek keilmuan secara langsung dalam bimbingan guru maka hasilnya sangat tinggi dan lama berkesan dalam pikiran siswa jika dibandingkan dengan pendekatan  yang beroriatasi kepada guru/ guru aktif mengajar atau mengekspos, siswa kurang berkesan dan ilmu yang disampaikan tidak lama ingat dalam pikiran siswa. Beriku ini disampaikan beberapa Fungsi pendekatan dalam PBM, adalah :
1.       Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan.
2.       Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
3.       Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
  1.   Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul.
  2.   Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
Langsung saja kepada bermacam macam pendekatan yang penulis kumpulkan dari beberapa referensi Yng ada, sebagai berikut:
1. Pendekatan Kontekstual / Contextual Teaching and Learning (CTL)
(Mengaitkan), Guru mengaitkan pokok bahasan yang sedang dibahas dengan berbagai jenis disiplin ilmulainnya atau mata pelajaran. Ilmu itu tidak bisa berdiri sendiri saliang terkait dengan ilmu lainnya. Pelajaran lebih menarik kerena diakitkan dengan kehidupan nyata dalam kehidupan sehari hari.
(Mengalami) pengelaman baru, siswa mengalami pengelaman belajar yang lebih menarik,  kerena dikaitkan dengan kehidupan nyata. (Menerapkan)Siswa dapat menerapkan materi pelajaran yang diserapnya dalam kehidupannya sehari hari. (Kerajasama), Proses PBM CTL ini memupuk kerjasama diantara siswa, siswa dengan guru. (Mentransfer), Kemungkinan  besar akan terjadi transfer of knowledge diantara semua yang terlibat dalam PBM, baik guru maupun siswa, semua  pelaku PBM saling membawa pengelaman masing masing. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Pendekatan Kontekstual Guru yang berwawasan.
2.   Pendekatan Konstrutivisme
 Dalam pendekatan ini  terwujud kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru. Pendekatan ini menyadari bahwa suatu ilmu itu dibangun dari ilmu ilmu sebelumnya. Maka kehadiran guru sebagai fasilitator membangun pikiran siswa berdasar pengelaman pengelaman yang dibangun oleh  siswa, guru menggali pengelaman siswa melalui pertanyaan pertanyaan yang membawa mereka kepada pengelaman baru yang akan mereka simpulkan sendiri. Jelas sekali dalam hal ini peran guru hanya sebagai pembibimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Kesimpulan dalam pendekatan ini sangat menekankan kontribusi seseorang pembelajar.
3. Pendekatan Deduktif.
 Pendekatan ini yaitu suatu pendekatan yang dilakukan guru dengan menjelaskan materi pelajaran atau pokok bahasan dari  hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus. Biasanya Pendekatan ini dikhususkan kepada siwa yang belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari. Isi pelajaran meliputi terminologi, teknis dan bidang yang kurang membutuhkan proses berfikir kritis. Dalam pendekatan ini guru  harus mempunyai persiapan yang baik dan pembicaraan yang baik. Keunggulan pendekatan ini adalah Waktu yang tersedia sedikit, efesien dan efektiv.
4.Pendekatan Induktif.
Suatu pendekatan PBM yang menjelaskan hal-hal yang bersifat khusus ke yang bersifat umum
Syarat syarat sukses penggunaan pendekatan ini adalah;
 a. Siswa telah mengenal atau telah mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut,
b. Yang diajarkan berupa keterampilan komunikasi antara pribadi, sikap, pemecahan, dan pengambilan keputusan,
c. Pengajar mempunyai keterampilan fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan terampil mengulang pertanyaan, dan sabar,
d. Waktu yang tersedia cukup panjang.
5. Pendekatan Konsep
mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi).. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman
Ciri-ciri suatu konsep adalah
a.      Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
  1. Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung
  2. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
  3. Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalaman
Konsep yang benar membentuk pengertian

6.      pendekatan Proses.
PBM  yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Hal hal yang perlu diperhatikan  adalah ;

-Kelebihan Pendekatan Proses
bekal cara memperoleh pengetahuan
bersifat kreatif
-Kelemahan Pendekatan Proses
Memerlukan banyak waktu
Memerlukan fasilitas yang cukup
Merumuskan masalah, menyusun hipotesis dan mengumpulkan data.

7.Pendekatan Open Ended.

PBM dilangsungkan  dimana guru banyak melemparkan pertanyaan, problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar
tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban secara bersama sama dikalangan siswa.


Pengikut