Selasa, 28 Oktober 2014

PEMBANGUNAN CENTER OF EXCELLENCE LAYANAN PERPUSTAKAAN
BERBASIS BUDAYA LOKAL
Ceramah Oleh Luthfiati Makarim, SS, MM

Ditulis kembali oleh H. Nurhadi, M.Pd

Perpustakaan Soeman HS sudah dinobatkan menjadi Layanan Perpustakaan Center Of Excellence se-Sumatera oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) pada tahun 2012 sampai sekarang. Hal ini didasari oleh UU RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, UU RI No. 25 Tahun 2009 tentang Layanan Publik, PP No. 24 Tahun 2014 tentang pelaksanaan UU RI No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, Standar pelayanan perpustakaan: SPM bidang Perpustakaan, Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) bidang Perpustakaan.

Kemudian lahirnya dasar-dasar diatas juga merujuk kepada Konfrensi International di Ghana tahun 2005 yang salah satu isinya layanan kepada seluruh warga negara untuk mendapatkan informasi. Ditambah lagi dengan kondisi negara kita yang merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia 17.504 Pulau, penduduk terbesar urutan ke 4 di Dunia yakni 241,9 juta jiwa, negara dengan bahasa daerah terbanyak yaitu 583 bahasa dari 67 bahasa induk dengan 9 bahasa daerah yang memiliki tulisan sendiri, negara maritim terbesar di Dunia seluas 93.000 Km2 dan negara dengan suku bangsa terbanyak di Dunia yaitu 740 suku.
Berdasarkan latar belakang diatas pemerintah menobatkan perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau di Pekanbaru sebagai pelayanan perpustakaan Center Of Excellence se-Sumatera, hal ini tentu juga diikuti oleh Perpustakaan Kabupaten se-Riau termasuk Perpustakaan Kampar, maksud dari Center Of Excellence adalah untuk mengkoordinir/bekerja sama seluruh perpustakaan yang ada di Sumatera baik Provinsi maupun Kabupaten untuk berbagi pengalaman, berbagi budaya dan sejarah dalam rangka memperkaya budaya Nasional khususnya di Sumatera. Teknisnya adalah dengan kemajuan teknologi digital yang sudah digunakan oleh setiap perpustakaan masing-masing daerah maka kewajiban daerah itu adalah untuk mempromosikan budaya lokal masing-masing dan dapat di bagikan (sharing) ke website perpustakaan se-Sumatera dibawah koordinasi Perpustakaan Soeman HS.
Perpustakaan yang menerapkan standar kinerja yang tinggi dalam penyelenggaraan layanan perpustakaan dan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemustaka akan informasi tentang budaya masyarakat diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tujuan memenuhi kebutuhan pemustaka terhadap informasi tentang budaya-budaya yang ada di wilayah yang telah ditetapkan dengan standar kinerja yang tinggi dan mempunyai sasaran terwujudnya 6 (enam) perpustakaan daerah yang mampu menyelenggarakan layanan perpustakaan dan informasi tentang budaya masyarakat yang ada di wilayah yang telah ditetapkan di Indonesia dengan standar kinerja yang tinggi.
Dalam kesempatan ini perlu juga di uraikan tentang budaya yang menjadi Eficentrum Central Of Excellence. Budaya dimaksud adalah bentuk totalitas komprehensif yang menyusun seluruh kehidupan sosial yang sekaligus juga merupakan warisan yang dialihturunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya. Secara normatik budaya itu adalah aturan atau jalan hidup yang membentuk pola-pola konkret, gugusan nilai (Value). Secara psikologis ia merupakan alat pemecahan masalah dalam berkomunikasi, dalam belajar atau memenuhi kebutuhan materil atau kebutuhan emosional. Secara struktural budaya menunjukkan hubungan antara aspek-aspek yang terpisah dari budaya sekaligus menyoroti fakta bahwa budaya merupakan abstraksi dari perilaku konkret dan terakhir secara genetik budaya bisa menunjukkan asal-usul perkembangannya.
Semoga kesadaran dalam membangun Pelayanan Perpustakaan berbasis Center Of Excellence terwujud dengan baik. Inilah gunanya rapat kordinasi yang dilangsungkan setiap tahun di Pekanbaru.



STRATEGI PEMBANGUNAN KAMPAR YANG RELIGIUS

STRATEGI PEMBANGUNAN KAMPAR YANG RELIGIUS
Ceramah Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA


Ditulis Kembali Oleh H. Nurhadi, M.Pd

Dalam rangka memperingati Hari Besar Islam 1 Muharram 1436 H dan bersempenah dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke 86 di Kabupaten Kampar, dilaksanakan seminar sehari yang isinya mengupas tentang konsep pembangunan yang religius, konsep hijrah dan semangat pemuda di Lingkungan Aparatur Sipil Negara Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar. Acara berlangsung di Balai Bupati Kampar dengan penceramah Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA dan Drs. Abdul Mu’in Domo, MA.
Fungsi dan tugas pemerintah menurut Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA adalah ; Pengayom dan teladan terhadap masyarakat, pelayan bagi rakyatnya, penanggung jawab keseahteraan rakyat dan sumber inspirasi bagi rakyat yang dipimpin. Pengayom dan teladan berarti bahwa pejabat pemerintah harus berperilaku akhlaqul karimah sehingga dia dapat mengayomi rakyat dan memberikan contoh teladan, yang terpenting bukan hanya sekedar kata-kata dan retorika tetapi melainkan bukti nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari, sama ucapan dengan perbuatan.
Pelayan bagi rakyat harus menjadi tugas yang disadari oleh para pemimpin atau pejabat pemerintah sesuai dengan hadits riwayat Abu Na’im. Hal ini masih banyak menjadi batu sandungan bagi pejabat pemerintah dimana mereka memposisikan diri bukan sebagai pelayan tetapi sebagai yang dilayani atau raja. Revolusi mental dibidang ini harus menjadi konkrit sesuai dengan slogan Presiden Jokowi Dodo.
Pemimpin sebagai penanggung jawab kesejahteraan rakyat tidak boleh dipungkiri keberadaannya. Menurut ajaran islam jika ada rakyat yang kelaparan disuatu Negeri atau tidak memiliki tempat tinggal yang layak akibat ketidakberdayaannya maka pemimpinlah yang menanggung dosa atau yang diminta pertanggungjawabannya kelak. Sepantasnyalah Bupati Kampar mengarahkan seluruh Kepala Satker untuk melihat keadaan masyarakat dilapangan kemudian mencari solusi untuk jawaban keadaan yang ditinjaunya, “seorang pejabat bukan hanya untuk duduk-duduk di kantor”.
Pemimpin adalah sumber inspirasi bagi rakyat. Ketika rakyat atau bawahan bertemu dengan pemimpinnya terdorong keinginan orang tersebut untuk bekerja lebih keras, berbuat lebih baik, beribadah lebih sungguh-sungguh,  memiliki kehidupan yang layak, memiliki cita-cita tinggi dan lain-lain sebagainya. Berarti pemimpin harus menjadi motivator bagi rakyat dan bawahannya, dapat dikatakan bahwa kehidupan bermalas-malasan dikalangan rakyat dengan tegas dinyatakan sebagai sebuah dosa.
Dalam kesempatan yang sama dinyatakan bahwa dalam rangka memperingati  1 Muharram ini juga disebut dengan konsep hijrah. Nilai-nilai hijrah yang harus dimiliki oleh setiap muslim adalah dalam rangka ; sebuah strategi pembangunan peradaban, menunjukkan bahwa islam itu dinamis simbol yang wasathiyyah, Islam yang memiliki wawasan luas dan daya saing yang kompetitif, ketulusan dan keteguhan hati setiap muslim.
Pesan Al-Quran dalam menyikapi hijrah adalah kesediaan memberi kediaman, kelapangan dan pertolongan (Q.S. 2 / al-Baqarah: 218 dan al-Anfal: 72). Upaya memperoleh reski yang mulia (Q.S. 8 / Al-Anfal: 74). Upaya meningkatkan martabat manusia itu sendiri (Q.S. 9 / Al-Taubah: 20). Upaya memperoleh berbagai kebaikan (Q.S.16 / Al-Nahal: 41) dan yang terakhir adalah dalam rangka untuk meningkatkan kasih sayang (Q.S. 8 / Al-Anfal: 95).




Pengikut